Rabu, 27 Mei 2015

MANFAAT MENANGIS

Manusia rata-rata memproduksi 300 ml air mata perhari atau sekitar 30 galon pertahun. Air mata ini bisa berupa air mata basal, air mata refleks, fisik, atau yang diproduksi oleh karena emosi.

Menurut Sharon Martin, psikoterapis bersertifikat, sebenarnya menangis punya banyak manfaat bagi tubuh. "Saya justru merekomendasikan menangis karena membersihkan energi negatif dan membiarkan energi positif memenuhi diri kita," katanya.

Jadi, jangan merasa malu untuk menangis. Terlebih setelah Anda mengetahui manfaat lainnya dari menangis.

1. Melepaskan toksin
Tangisan bukan hanya membersihkan mental, tapi juga tubuh. Air mata yang diproduksi oleh stres akan membantu tubuh mengeluarkan zat-zat kimia yang meningkatkan kadar kortisol, hormon stres. Selain lewat tangisan, zat-zat toksin juga dikeluarkan melalui keringat, urine, atau menghembuskan napas.

2. Membunuh bakteri
Tangisan yang dalam juga bisa menjadi cara lain membunuh bakteri. Air mata mengandung cairan lysozyme, juga ditemukan pada air susu ibu, cairan mani, air liur, dan lendir hidung, bisa membunuh 90-95 persen bakteri dalam waktu 5-10 menit.

3. Memperbaiki penglihatan
Air mata, dibuat oleh kelenjar lacrimal, bisa membersihkan penglihatan dengan cara melumasi bola mata dan kelopak mata. Saat membran mata dehidrasi, penglihatan kita menjadi agak buram. Air mata akan membasahi lapisan mata, menjaganya tetap lembab, dan menghilangkan debu.

4. Memperbaiki mood
Jatuhnya air mata juga bisa membuat mood kita menjadi lebih baik. Studi tahun 2008 yang dilakukan tim dari University of South Florida menyebutkan, menangis bisa menjadi cara yang lebih baik dibandingkan antidepresan dalam hal memperbaiki mood. Orang yang menderita gangguan kecemasan juga merasa lebih positif setelah menangis.

5. Cara komunikasi
Menangis bisa menunjukkan perasaan lebih dari kata-kata, terutama dalam sebuah hubungan. Hal ini terutama pada pasangan yang sering memiliki reaksi berbeda saat menghadapi situasi tertentu. Lewat air mata, orang lain akan bisa melihat apa yang kita rasakan.

Semoga bermanfaat..
DAMPAK KEKURANGAN YODIUM BAGI IBU HAMIL

Kekurangan yodium atau iodium pada ibu hamil, dapat berdampak buruk bagi kesehatan bayi yang dikandungnya. Bayi dalam kandungan akan kekurangan iodium, sehingga mengalami gangguan tiroid atau kekurangan hormon tiroid (hipotiroid).

Hormon tiroid dibutuhkan untuk metabolisme tubuh. Kekurangan hormon tiroid, menyebabkan otak anak tidak berkembang, sehingga anak akan mengalami keterbelakangan mental. Anak bisa mengalami gangguan pertumbuhan.

Rudi, dari Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) ini mengatakan, keterbelakangan mental pada anak bisa dicegah, jika dideteksi sejak baru lahir. Untuk itu, skrining Hipotiroid Kongenital penting dilakukan pada bayi yang baru lahir.

Rudi menjelaskan, sesuai standar yang ditetapkan WHO, kebutuhan iodium per hari untuk ibu hamil dan menyusui adalah 200 mikrogram. Jumlah ini lebih banyak dibanding orang dewasa yang tidak hamil, yaitu 150 mikrogram per hari.
 
Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan Elizabeth Jane Soepardi, perlu diadakan sosialisasi mengenai pentingnya asupan iodium bagi ibu hamil.
Selain itu, gerakan makan ikan harus digalkkan serta anjuran untuk makan garam yang beryodium.